Batu Meteor Yang Jatuh Di Halaman Rumah Warga Ditawar Hingga Rp 200 Juta

Benda angkasa yang sering kita lihat jatuh kebumi ternyata benar-benar terjadi dan tidak hancur terkena atmosfer bumi. Salah satu kejadian unik ini terjadi diwilayah kabupaten Tapanuli, tepatnya jatuh disalah satu rumah warga di Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara.

Pada awalnya pemilik rumah yaitu Josua Hutagalung (33) dikagetkan dengan suara gemuruh dari langit yang menurut warga sekitar merupakan suara petir. Namun selang 30 menit kemudian Josua dikagetkan dengan suara benturan keras yang menghantam atap rumahnya, di iringi dengan getaran dan dentuman.

Setelah di cek sang pemilik rumah dikagetkan dengan atap rumahnya yang bolong dan ada lubang kecil di tanah di samping rumahnya. Setelah di cek ternyata dilubang tersebut terdapat batu hitam yang masih panas dan memiliki berat sekitar 2,2 kilogram. Selain disamping rumah Josua, serpihan benda angkasa tersebut juga ditemukan disekitar rumahnya yang berjarak sekitar 1 kilometer.

Menanggapi hal itu, Kepala Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) memberi keterangan bahwa batu hitam tersebut merupakan batuan meteorid yang berasal dari angkasa. Karena terlihat dari bentuk dan bagian luarnya yang terkelupas efek dari pemanasaan saat melewati atmosfer bumi.

Menurut LAPAN jika benda kecil melewati bumi maka tidak akan terdeteksi oleh satelit, maka tidak ada pergerakan benda asing yang berhasil dideteksi oleh satelit LAPAN.

Kejadian ini tentu saja menghebohkan masyarakat disana, karena mungkin kejadian seperti ini memang jarang atau bahkan belum pernah terjadi sebelumnya. Banyak warga yang ingin melihat batu tersebut karena penasaran bagaimana wujud benda langit tersebut.

Bahkan kata Josua ada warga yang sudah menawar batu hitam tersebut dengan nominal Rp 200 juta, entah itu serius atau hanya bercanda kata Josua. Batu hitam luar angkasa tersebut menurut pemiliknya tidak akan dijual kecuali memang harganya cocok dan jika ingin membelinya bisa separuhnya saja, karena Josua sendiri ingin menjadikan batu tersebut sebagai kenang-kenangan di masa depan dan akan menyimpannya dengan baik-baik.