Ubun-ubun bayi atau dikenal juga dengan istilah soft spot mungkin merupakan bagian bayi yang paling mengerikan untuk orang dewasa. Bagaimana tidak, ubun-ubun bayi baru lahir terus berdenyut kembang kempis dan terlihat lunak, sangat jauh berbeda dengan kepala orang dewasa yang keras sempurna.
Melihat ubun-ubun bayi baru lahir yang masih lunak dan berdenyut ini, orangtua sering merasa takut karena khawatir satu kesalahan saja bisa melukai kepalanya. Padahal, faktanya ubun-ubun ini tidak semenakutkan itu lho. Untuk meningkatkan kewaspadaan Mama akan ubun-ubun bayi, khususnya bayi baru lahir, simak beberapa faktanya berikut ini :
Ubun-ubun pada bayi baru lahir ini tidak hanya lembut, tetapi juga lunak dan selalu berdenyut. Ini akan terus lunak sampai tengkoraknya sudah terbentuk sempurna. Ubun-ubun, memang tercipta lunak untuk memudahkan bayi melewati jalan lahir. Jika tengkorak kepala bayi sudah terbentuk, tentu Mama tidak akan mudah mengejan dan mendorong bayi keluar dari rahim.
Ubun-ubun memungkinkan kepala beradaptasi dengan jalan lahir yang sempit dan tetap melindungi otak yang lunak dari cedera parah saat lahir. Apakah ubun-ubun ini benar-benar berdenyut? Sebenarnya ini tidak aktif, namun otak di baliknya tentu saja sangat aktif. Yang membuat Mama melihatnya berdenyut adalah peredaran darah bayi yang dipompa dari jantung ke seluruh tubuhnya, termasuk otak.
Biasanya, kepala bayi baru lahir terlihat sangat berdenyut, namun seiring bertambahnya usia si Kecil, ubun-ubun ini akan mulai mengeras dan tidak terlihat berdenyut lagi. Ubun-ubun ini akan terus lunak atau terbuka selama anak membutuhkannya, dan mulai menutup ketika anak mulai bisa berdiri sendiri. Ini biasanya terjadi ketika anak berusia 9 sampai 18 bulan, namun bisa mulai sedikit menutup di usia 6 bulan. Semuanya tergantung pada tumbuh kembang anak Mama, dan kesiapan tulangnya.
Mama hanya melihat ada 1 ubun-ubun? Salah! Sebenarnya ada 6 ubun-ubun di kepala bayi. Satu ubun-ubun di bagian teratas kepala bayi memang yang paling mudah terlihat, itu disebut dengan anterior fontanelle. Namun selain itu, ternyata ada 5 lainnya lho. Di mana sih letak ubun-ubun lainnya? Lima ubun-ubun lainnya terletak di sekujur tengkorak bayi, seperti benua dan samudera yang menutupi peta. Empat ubun-ubun dengan cepat menyatu, disusul dengan ubun-ubun kelima, dan terakhir yang menutup adalah anterior fontanelle.
Ubun-ubun memang menarik untuk diamati, karena itu juga bisa menjadi indikator beberapa masalah kesehatan pada bayi. Salah satunya adalah congenital hypothyroidism, di mana hormon tiroid sudah ada sejak bayi baru lahir. Masalah kesehatan ini sulit dikenali, dan hanya bisa terdeteksi dengan melakukan pemeriksaan darah. Jika bayi tidak diperiksa darahnya, maka anterior fontanelle bisa menjadi cara mudah untuk mengetahuinya. Ciri bayi baru lahir mengalami hipertiroid adalah ubun-ubunnya luas atau besar. Jika dibiarkan saja, kondisi ini bisa menyebabkan bayi gagal tumbuh.
Mengurus bayi prematur memang penuh tantangan, salah satunya adalah ubun-ubun yang lebih luas dibanding bayi lahir cukup bulan. Sebab, bayi prematur lahir terlalu cepat, sehingga ia belum tumbuh sempurna di dalam perut Mama. Tulang dan tengkorak bayi tidak tumbuh dengan cepat, namun cukup cepat jika bayi Mama lahir cukup bulan, ini juga berlaku pada pertumbuhan area ubun-ubunnya. Apakah ukuran lebih luas ini berbahaya? Tidak perlu khawatir, Mama hanya perlu memberikannya perawatan dan perhatian ekstra.
Mama harus tahu, kalau pertumbuhan otak bayi baru lahir sampai umur 2 tahun adalah yang tercepat! Nah, ubun-ubun yang masih lunak ini memungkinkan tengkoraknya untuk lentur dan ikut bertumbuh seiring bertambah besarnya otak bayi. Bayangkan jika tempurung kepala bayi baru lahir sudah keras seperti orang dewasa, berarti tidak ada ruang lagi untuk otak bayi tumbuh. Itulah sebabnya tengkorak bayi masih lunak, agar selalu ada ruang fleksibel yang mengikuti pertumbuhan otak si Kecil.
Cara mudah mengenali bayi kekurangan cairan adalah dengan memeriksa ubun-ubunnya. Jika ubun-ubun bayi cekung dan tidak terlalu berdenyut, maka itu menandakan si Kecil kekurangan cairan. Dehidrasi pada bayi bisa terjadi sangat cepat, terutama ketika air yang keluar dari tubuh bayi jauh lebih banyak dibanding yang masuk. Contohnya adalah ketika bayi sedang diare, maka besar kemungkinan ubun-ubun bayi akan cekung ke dalam.
Jika cekung bisa menandakan bayi dehidrasi, ubun-ubun cembung atau menonjol keluar pun bisa jadi tanda bayi mengalami masalah kesehatan. Ketika ubun-ubun bayi cembung dan terasa lebih lembut dibanding biasanya, maka ini bisa jadi tanda terjadi pembengkakan pada otak bayi, atau terjadi penumpukan cairan di otaknya. Kalau sudah begini, otak bayi bisa tertekan hingga terjadi kerusakan pada otak. Walau jarang terjadi, namun ubun-ubun cembung ini bisa jadi tanda hidrosefalus, encefalitis, meningitis, atau shaken baby syndrome.
Nah, itulah beberapa fakta menarik tentang ubun-ubun bayi yang baru lahir. Mama, jangan lupakan juga kebutuhan- kebutuhan Si Kecil lainnya, termasuk popok. Untuk urusan popok, Mama bisa memilih Merries Good Skin. Permukaan popok Merries Good Skin lembut, sehingga Si Kecil pun nyaman memakainya. Popok Merries Good Skin bersirkulasi udara baik sehingga kulit si Kecil bebas bernapas. Karet pinggang popok Merries Good Skin lembut dan elastis sehingga tidak menimbulkan bekas pada pinggang Si Kecil.Telah teruji klinis oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) dapat cegah iritasi.
Politik 15 Jul 2024
Ridwan Kamil, Arsitek yang Terpilih Menjadi Gubernur Jawa Barat
Ridwan Kamil, seorang arsitek terkenal di Indonesia, baru-baru ini terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat. Dikenal dengan julukan "Kang Emil", Ridwan
Pendidikan 10 Maret 2025
Analogi CPNS: Mengenal Mekanisme Ujian CPNS dengan Pendekatan yang Mudah
Ujian Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) merupakan tahapan penting bagi mereka yang ingin mengabdi kepada negara. Bagi banyak orang, proses ini sering kali
Obat Herbal 25 Jul 2018
Atasi Berbagai Penyakit dengan Temulawak, Ini Lho Beberapa Khasiatnya yang Belum Banyak Diketahui
Temulawak merupakan tumbuhan yang tumbuh di Indonesia. Tumbuhan ini bisa banyak ditemukan di daerah Jawa. Tanaman ini memiliki nama latin curcuma xanthorhiza
Pendidikan 25 Okt 2023
Kegiatan Kampus yang Mendorong Kewirausahaan Sosial: Mahasiswa yang Mengubah Dunia
Perguruan tinggi adalah tempat dimana pembelajaran tak hanya berlangsung dalam ruang kuliah, tetapi juga meluas ke dunia nyata melalui inisiatif kampus dan
Kecantikan 24 Apr 2025
Produk Skincare Terbaik dari Brand Lokal: Saatnya Cinta Produk Negeri Sendiri
Saat ini, perawatan kulit atau skincare menjadi salah satu kebutuhan penting bagi banyak orang. Dalam upaya menjaga kesehatan dan kecantikan kulit, banyak yang
bisnis 27 Apr 2025
analisis sentimen dengan python, analisis sentimen, Phyton
Dalam era digital saat ini, analisis data menjadi salah satu komponen penting dalam memahami tren, preferensi, dan reaksi masyarakat. Salah satu metode yang