Ganja merupakan bagian tanaman Cannabis sativa yang dikeringkan. Meskipun ganja memiliki manfaat kesehatan, penggunaan ganja secara sembarangan, tanpa pengawasan secara medis, bisa menimbulkan efek samping berbahaya. Ketahui efek ganja selengkapnya berikut ini. Efek ganja bisa muncul disebabkan oleh Delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) dan cannabidiol (CBD) yang merupakan bahan kimia utama dalam daun ganja. Kandungan atau senyawa inilah yang dapat mengakibatkan Anda merasa mabuk.
Di beberapa negara yang telah melegalisasi ganja, tanaman ini dapat digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk penyakit saraf, nyeri kronis, hingga kanker. Di Indonesia ganja belum legal dimanfaatkan untuk pengobatan alternatif. Salah satu pertimbangan ganja masih dilarang adalah efek samping yang dapat timbul dalam penggunaan jangka panjang.
Berikut ini adalah beberapa efek samping menggunakan ganja :
Masalah pernapasan
Pemakaian ganja yang dibakar berpotensi menyebabkan masalah pernapasan yang sama dengan merokok. Ini karena ganja mengandung lebih banyak hidrokarbon karsinogenik dibandingkan dengan asap tembakau. Hidrokarbon karsinogenik merupakan zat beracun yang dapat mengiritasi dan menyebabkan kerusakan pada paru-paru.
Dalam menggunakan ganja yang dibakar, orang juga cenderung mengisap ganja lebih dalam, sehingga lebih banyak zat beracun yang masuk dan tertahan di paru-paru. Akibatnya, penggunaan ganja ini meningkatkan risiko batuk berdahak dan penyakit paru-paru lain seperti pneumonia.
Peningkatan detak jantung
Tiga jam setelah mengonsumsi ganja, detak jantung akan meningkat cepat. Ganja bisa menyebabkan detak jantung meningkat 20 – 50 kali lebih banyak per menitnya. Peningkatan detak jantung ini bisa lebih tinggi saat Anda menggunakan ganja bersamaan dengan obat-obatan lain.
Nah, penggunaan ganja dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan irama jantung dan penyakit jantung lain di kemudian hari. Mereka yang memakai ganja dan memiliki riwayat penyakit jantung berisiko lebih tinggi mengalami serangan jantung.
Perubahan struktur otak
Penggunaan ganja sebagai obat herbal berpotensi menyebabkan perubahan struktur pada hipokampus, amygdala, nucleus accumbens, dan prefrontal cortex pada otak. Bahan aktif dalam mariyuana, delta-9 tetrahydrocannabinol atau THC, bekerja pada reseptor kanabinoid di sel-sel saraf dan memengaruhi aktivitas sel-sel tersebut. Ketika Anda mengonsumsi ganja dalam dosis tinggi, penggunanya mungkin mengalami berbagai gejala seperti halusinasi, delusi, rusaknya daya ingat, dan disorientasi (linglung). Pemakaian ganja jangka panjang dapat mengakibatkan perubahan struktur otak secara signifikan.
Terganggunya kesuburan
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Therapeutic advances in urology (2021) mengamati efek samping ganja pada kualitas sperma dan kesuburan pria. Studi ini menemukan penggunaan ganja jangka panjang berpotensi menimbulkan dampak negatif pada kesuburan pria. Data menunjukkan pengguna ganja memiliki sperma yang rusak, jumlah sperma yang lebih rendah, dan volume air mani yang berkurang.
Menghambat tumbuh kembang janin
Central for Disease Control and Prevention menyebutkan bahwa penggunaan ganja selama kehamilan berpotensi meningkatkan risiko bahaya bagi kesehatan bayi. Bahan kimia dalam ganja, khususnya tetrahydrocannabinol (THC), dapat melalui sistem tubuh dan menuju ke janin. Hal ini dapat membahayakan perkembangan janin. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk lebih memahami bagaimana ganja dapat memengaruhi janin selama kehamilan. Ibu hamil sangat disarankan agar tidak menggunakan ganja.
Mengurangi kecerdasan kognitif
Orang yang sering mengonsumsi ganja dilaporkan mengalami penurunan dalam hal kemampuan belajar, fokus, hingga mengingat. Hal ini semakin parah jika seseorang mulai menggunakan ganja sejak usia remaja dan berlanjut hingga dewasa. Sebuah riset terbaru dari Psychological medicine (2021) menemukan adanya kemungkinan penurunan IQ hingga 2 poin pada mereka yang menggunakan ganja sejak remaja.
Risiko munculnya gejala psikotik
Beberapa penelitian telah mengaitkan efek samping ganja dengan peningkatan risiko gangguan kejiwaan. Kondisi ini termasuk psikosis (sulit membedakan imajinasi dan realita), skizofernia, depresi, kecemasan, dan gangguan penggunaan zat. Penelitian dalam The Lancet: Psychiatry (2019) menunjukkan bahwa merokok ganja setiap hari berpotensi tinggi mengembangkan psikosis hampir lima kali lipat dibandingkan dengan orang yang tidak pernah menggunakan ganja.
Ganja akan memberikan efek halusinasi, ngefly, malas, depresi dan bisa membuat otak lamban berpikir. Efek yang akan dirasakan pengguna ganja akan beraneka ragam, tergantung dari kadar yang dikonsumsinya. Semakin besar penyalahgunaan ganja, maka akan besar pula pengaruhnya terhadap otak dan bisa menimbulkan risiko kecanduan.
Kecanduan inilah yang bisa membuat seseorang sulit untuk keluar dari masalah penggunaan zat ini. Lama-kelamaan, orang tersebut malah akan menambah dosis ganja yang dikonsumsinya tersebut. Sayangilah dirimu jangan sampai menyesal dikemudian. Apabila kamu mempunyai masalah serius karena kecanduan ganja bisa melakukan konsultasi di tempat rehabilitasi narkoba Ashefa Griya Pusaka.
Ashefa Griya Pusaka
Pusat Rehabilitasi Narkoba (Premium)
Jl. Margasatwa No.46
RT.2/RW.6 Jagakarsa
Jakarta Selatan 12620
Hotline : 0813 8888 4646
Gadget 2 Apr 2025
Studi Kasus: Reels yang Berhasil Viral dengan Bantuan Jasa Share
Dalam dunia media sosial yang semakin kompetitif, banyak pengguna yang berusaha untuk meningkatkan visibilitas konten mereka. Salah satu fitur Instagram yang
Pendidikan 15 Apr 2025
Prediksi Passing Grade SNBT UGM 2026 Berdasarkan Daya Tampung Dan Peminat
Sejak diperkenalkannya sistem penerimaan mahasiswa baru melalui Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT), Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi salah satu
Ceritaku 24 Okt 2022
Keindahan Destinasi Wisata Bedugul Bali
Tempat wisata Bedugul Bali terbaik dan paling populer bagi wisatawan domestik maupun mancanegara, objek wisata di Bedugul Indonesia yang paling terkenal
bisnis 20 Maret 2025
Bagaimana Social Listening Membantu Bisnis Membaca Suasana Hati Konsumen?
Dalam era digital saat ini, di mana informasi mengalir deras di media sosial, bisnis tidak hanya dituntut untuk mempromosikan produk atau layanan mereka,
Pendidikan 25 Apr 2025
Terungkap! Contoh Soal SNBT 2025 dan Prediksi Jitu Lolos PTN Impianmu
Pendaftaran Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) semakin dekat, dan bagi para calon mahasiswa, persiapan yang matang adalah kunci untuk meraih impian. Salah
Kesehatan 16 Nov 2024
Kontribusi PAFI Kota Amurang Dalam Dunia Farmasi dan Kesehatan
Kesehatan masyarakat menjadi hal penting dalam pembangunan suatu daerah. Di Kota Amurang, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) memiliki peran strategis